MAKALAH KEPEMIMPINAN
STRATEGI DALAM
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH MELALUI SIARAN RADIO DI SMPN 1 NGAMPRAH
Disusun untuk
memenuhi persyaratan calon kepala sekolah
Budi Ruhiat, M.Pd
NIP 19700918 199802 1
001
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Kata
Pengantar
Puji
dan syukur penulis Panjatkan ke hadirat Alloh SWT, Sholawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
Atas
perkenan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini, walaupun disadari betul masih terdapat banyak
kekurangan untuk mendapat perbaikan dan penyempurnaan.
Tujuan
disusunnya karya tulis ini adalah sebagai salah satu dokumen yang harus
dipenuhi untuk seleksi pencalonan sebagai Kepala Sekolah. Dengan ini, penulis berusaha mengungkapkan pengalaman
selama menjalankan tugas sebagai Wakasek Kurikulum di SMPN 1 Ngamprah Khususnya
pada saat dilaksanakannya Pembelajaran Jarak Jauh sebagai dampak dari Pandemik
covid-19 dengan melakukan inovasi pembelajaran melalui radio Pemancar sebagai
jawabannya.
Ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang
mendukung sehingga tersusunnya karya tulis ini terutama penulis sampaikan
kepada, Kepala Sekolah, Drs H Sudarmanto, M.M.Pd, yang selalu memberikan
motivasi dan bimbingan, nasehat, arahan dan kesempatan kepada penulis, rekan rekan seperjuangan terutama rekan
wakasek yang selalu kompak dalam menyelesaikan berbagai tugas di sekolah dan
semua rekan guru dan kerja sama dengan Tenaga Administrasi sekolah serta seluruh
keluarga besar SMPN 1 Ngamprah, tidak lupa penulis sampaikan terima kasih tak
terhingga untuk istri dan anak anak ku tercinta yang selalu mendukung dalam
melaksanakan tugas.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat, baik bagi
diri sendiri, sekolah dan dapat menjadi inspirasi bagi yang memanfaatkan.
DAFTAR ISI
|
Kata pengantar |
Hal |
|
Daftar Isi |
|
|
Daftar table dan gambar |
|
|
BAB 1 Pendahuluan |
|
|
A.
Latar belakang Masalah |
|
|
B.
Rumusan Masalah |
|
|
C.
Tujuan penulisan |
|
|
D.
Manfaat Penulisan |
|
|
BAB II PEMBAHSAN |
|
|
A.
Perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh Masa pandemic covid – 19 |
|
|
B.
Strategi PJJ melalui siaran Radio |
|
|
C.
Pengelolaan PJJ melalui siaran Radio |
|
|
D.
Pembelajaran jarak jauh dengan kombinasi Radio dan aplikasi online |
|
|
E.
Hambatan dalam melaksanakan pembelajaran Jarak Jauh |
|
|
BAB III Penutup |
|
|
A.
Simpulan |
|
|
B.
Rekomendasi |
|
|
Daftar Pustaka |
|
Daftar
Tabel Dan Gambar
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Peranan Kepala sekolah sangat menentukan
dalam pengambilan keputusan pada berbagai situasi yang dihadapi, tidak
terkecuali di saat musibah dunia melanda saat ini yaitu terjadinya wabah
covid-19, hampir di semua satuan
pendidikan dihadapkan pada situasi yang tidak menentu dan tiba-tiba, keadaan
seperti ini menuntut kemampuan
kepemimpinan kepala sekolah untuk
segera mengambil keputusan yang cepat dan tepat sesuai dengan kondisi dan
situasi yang dimiliki oleh satuan pendidikan. Seorang pemimpin satuan pendidikan
harus memiliki keterampilan Mempengaruhi, menggerakan, Mengembangkan dan
memberdayakan segala potensi yang dimiliki untuk menjadi kekuatan dalam
menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi.
Akibat pandemic covid – 19 hampir seluruh
sekolah di tanah air khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya menutup
kegiatan Belajar Mengajar secara tatap muka di kelas, hal ini dilakukan sebagai
bentuk upaya untuk menekan penyebaran wabah virus corona, hal ini berdampak
pada perubahan proses kegiatan Belajar dan mengajar, sedangkan siswa tetap harus mendapat layanan pendidikan
yang seharusnya,
Pemerintah mengeluarkan berbagai
regulasi untuk mensiasati keterlaksanaan proses belajar walaupun tidak
dilaksanakan di sekolah atau lebih di kenal dengan istilah Belajar Dari Rumah
(BDR), diantaranya surat edaran yang pertama kali dikeluarkan sehubungan dengan
adanya penyebaran covid – 19 adalah Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan pendidikan di masa penyebaran darurat – covid-19, dalam point 2 bagian
a di jelaskan bahwa belajar dari rumah
melalui daring/ pembelajaran jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum.
Berdasarkan SE Mendikbud Republik
Indonesia No. 4 tahun 2020 pada point 2 bagian
a tersebut sedikitnya terdapat 3 hal penting yaitu 1. Pembelajaran jarak
jauh. 2.Pembelajaran yang memberikan pengalaman bermakna. 3. Tidak perlu menuntaskan capaian
target kutikulum.
Pertama bagian pembelajaran jarak
jauh perlu disikapi oleh seluruh sekolah agar proses pembelajaran dapat tetap
terlaksana dengan baik. Untuk menyikapi pelaksanaan pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) lebih lanjut Pemenrintah mengeluarkan Panduan Pembelajaran Jarak Jauh
dalam bentuk Surat Edaran Sekertaris Jenderal Kemendikbud No. 15 Tahun 2020
tentang Pedoman Belajar Dari Rumah di masa darurat Covid-19, media dan sumber
pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan secara daring dan luring, pembelajaran
daring yaitu pembelajaran jarak jauh dalam jaringan dengan menggunakan gawai/
gadget maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran daring.
Sedangkan pembelajaran Luring adalah pembelajaran jarak jauh luar jaringan
(offline) menggunakan televise, Radio modul
belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak, alat peraga dan media
belajar dari benda di lingkungan sekitar
Kedua pembelajaran yang memberikan
pengalaman bermakna, di masa pandemic
ini pelaksanaan Pembelajaran jarak jauh lebih mengutamakan bagaimana peserta
didik diarahkan agar proses pembelajaran lebih menekankan pada keterlaksanaan
pembelajaran yang dapat membekali peserta didik selama Belajar Dari Rumah (BDR)
mengarah pada pengetahuan mengutamakan kesehatan dan keterampilan menekankan
pada pendidikan karakter baik, dan menyikapi keadaan dengan selalu berfikiran
positif, sebab kekuatan imunitas manusia lebih banyak dibangun oleh manusia itu
sendiri, sehingga untuk dapat menjalani hidup normal dengan kebiasaan kebiasaan
baru atau dengan melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKM) atau sering di sebut
kehidupan new normal seperti sering
cuci tangan Pakai sabun, selalu menjaga jarak, selalu menggunakan masker jika
keluar rumah
Ketiga tidak perlu menuntaskan capaian
target kurikulum yang ideal, dalam hal ini pemerintah mengeluarkan regulasi
berupa Keputusan Kepala Badan Penelitian dan pengembangan perbukuan No. 018/H/KR/2020 Tentang
Kompetensi Inti dan kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 pada pendidikan Usia
dini,pendidikan dasar dan pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas
untuk kondisi khusus pada tanggal 5 Agustus 2020 , disitu diatur tentang muatan
kurikulum yang sebagian dipangkas materinya dan menyesuaikan dengan alokasi waktu
pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh.
Pada tanggal 15 Juni 2020 dikeluarkan
SKB 4 Menteri yaitu menteri Pendidikan dan kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan menteri dalam negeri , dalam keputusan bersama 4 meneteri
tersebut dijelaskan Proses Pembelajarn berdasarkan pada zona penyebaran covid
19 , dinyatakan bahwa proses pembelaran tatap muka harus mempertimbangkan zona
penyebaran covid-19 dari mulai zona hijau, zona kuning, zona oranye sampai
dengan zona merah, zona hijau dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan
tetap mematuhi protokol kersehatan, diantanya satu kelas berisi siswa 50% dari jumlah siswa biasa, memakai masker,
menjaga jarak dan sering mencuci tangna pakai sabun. Juga harus mendapat
persetujuan dan pertimbangan dari satgas penanganan covid-19 , juga persetujuan
dari orang tua dan komite sekolah. Untuk zona kuning sampai dengan zona merah
dilarang melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Regulasi yang dikeluarkan di Kabupaten
Bandung Barat sudah jelas merujuk pada peraturan yang berada diatasnya,
sehingga dikeluarkan peraturan daerah Kabupaten Bandung Barat dalam upaya
penanganan covid-19 yaitu Surat Edaran Bupati
Bandung Barat Nomor 440/769-DISDIK,
pada 26 Maret 2020, tentang Kebijakan dalam Masa Darurat Pencegahan
Penyebaran Covid-19
Upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk
dapat mengetahui pemetaan kepemilikan Hanphone
peserta didik. Sekolah melakukan
survai untuk mengetahui prosentase kepemilikan Hanphone di setiap kelas, dengan terpetakannya kepemilikan Hanphone di setiap kelas memudahkan untuk melakukan
pembelajaran jarak jauh jika menggunakan fasilitas daring, namun hasil survai
menunjukan kepemilikan handphone peserta
didik berkisar antara 65% sampai dengan 70% , jika dipaksakan kemungkinan
sekitar 30% sampai dengan 35% peserta didik tidak dapat mengikuti pembelajaran
jarak jauh yang dilaksanakan sekolah. Sehingga hal ini menjadi bahan
pertimbangan untuk melkukan PJJ secara daring,
Pada awalnya sekitar 30% sampai dengan
35% peserta didik terpaksa harus dilayani secara luring dengan datang ke
sekolah secara langsung dengan tetap mentaati protocol kesehatan secara ketat.
Berdasarkan kebutuhan tersebut sekolah
sudah selayaknya memenuhi berbagai fasilitas yang dituntut dalam pemenuhan
standar protocol kesehatan, diantaranya dengan melengkapi Tempat Cuci Tangan
Pakai Sabun ( CTPS) , memasang sarana hansanitizer di titik titik yang sering
dilalui oleh warga sekolah ataupun tamu yang ke sekolah, mengukur suhu tubuh
secara cepat dengan melengkapi kepemilikan Thermogun,
penyediaan cairan Disinpectant untuk
di gunakan dalam menyemprotan di setiap pelosok sekolah.
Semua rambu rambu dan
peraturan yang dikeluarkan baik dari tingkat Pemerintah pusat sampai dengan
peraturan di tingkat daerah bertujuan untuk tetap dapat melaksanakan proses
pembelajaran dengan berbagai strategi, berbagai cara, media baik daring ataupun
luring.
Berdasarkan beberapa regulasi yang
dikeluarkan pemerintah dan pedoman pelaksanaan BDR tersebut kami di SMPN 1
Ngamprah merespon dengan memberdayakan potensi yang dimiliki yaitu menggunakan
Radio Pemancar sebagai sarana untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh. Hal
ini dilakukan karena sebelumnya SMPN 1 Ngamprah sudah memiliki pemancar radio,
namun karena terjadi berbagai kendala Radio pemancar tersebut tidak dapat
diaktifkan secara maksimal, dengan adanya musibah wabah Covid-19 ini, sekolah
kembali mengoperasikan radio pemancar walaupun fungsinya sedikit berbeda ,
kalau sebelumnya radio pemancar digunakan untuk menggali potensi siswa yang
berbakat dalam bidang broadcaster/ekstrakurikuler broadcase, sekarang penggunaan radio lebih berorientasi untuk
melaksanakan pembelajaran jarak jauh, denga beberapa pertimbangan diantaranya
sekolah berada pada letak geografis cenderung dataran, bukan berupa perbukitan,
yang didukung oleh peserta didik sebagian besar bertempat tinggal tidak jauh
dari sekolah, hal ini terjadi karena sejak dua tahun terakhir proses PPDB sudah
menerapkan system zonasi,
Media pembelajaran Jarak Jauh yang
digunakan oleh SMPN 1 Ngamprah selain radio sebagai induk proses pembelajaran
Jarak Jauh, kami juga menggunakan berbagai aplikasi online lainnya , seperti
penggunaan fasilitas aplikasi google form, Quizziz, google classroom, dan
perpaduan luringpun kami lakukan dengan menggunakan modul pembelajaran dan penugasan.
Namun demikian radio digunakan sebagai
induk dari proses pembelajaran jarak jauh yang dilakukan di SMPN 1 Ngamprah
mengingat beberapa pertimbangan diantaranya pertama
tingkat perekonomian sebagian besar peserta didik di SMPN 1 Ngamprah
masih rendah, kedua kondisi geografis sebagian besar dapat terjangkau oleh
pemancar radio, ketiga tingkat kepemilikan Hanphone yang dimiliki siswa
berdasarkan hasil survai masih di bawah angka 70% sehingga jika dipaksakan menggunakan
daring secara penuh di khawatirkan sekitar 30% siswa tidak dapat merespon
proses pembelajaran. Ke empat sekolah memiliki perangkat untuk melaksanakan Jauh
dengan menggunakan radio pemancar kelima direkomendasikan oleh kementerian
untuk menggunakan radio sebagai media pembalajaran jarak jauh
Berdasarkan pertimbangan tersebut
penulis sebagai wakasek bidang Kurikulum mengambil sikap untuk menggunakan
radio sebagai sarana Pembelajaran jarak jauh di SMPN 1 Ngamprah dengan
pertimbangan dianggap lebih efektif dan ekonomis, dengan demikian penulis
mengambil judul “STRATEGI DALAM MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN JARAK JAUH MELALUI SIARAN RADIO DI SMPN 1 NGAMPRAH
”
B.
Rumusan
masalah
Sesuai dengan latar belakang yang
penulis uraikan di atas, penulis perlu merumuskan permasalahan untuk mengetahui
sejauhmana efektivitas pembelajaran Jarak Jauh melalui siaran radio ini dapat menjangkau sebagian besar peserta didik
di SMPN 1 Ngamprah, untuk lebih terperinci rumusan masalah disusun sebagai
berikut :
1.
Bagaimana perencanaan pelaksanaan PJJ dimasa covid-19
2.
Bagaimana strategi pelaksanaan
pembelajaran melalui radio dilakukan di SMPN 1 Ngamprah
3.
Bagaimana pengelolaan PJJ dengan media
radio
4.
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran
secara daring dan luring dilaksanakan di SMPN 1 Ngamprah
5.
Hambatan dalam melaksanakan Pembelajaran
Jarak Jauh
6.
Bagaimana pengambilan keputusan yang
tepat dalam menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh dimasa pandemic covid-19
C.
Tujuan
penulisan
Tujuan penulisan secara umum adalah
untuk memberikan salah satu alternative dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh
di masa pandemic covid-19 sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah
Tujuan secara khusus adalah untuk
memberikan masukan kepada pimpinan sekolah dalam menerapkan strategi
pembelajaran jarak jauh yang tepat agar dapat di akses oleh sebagian besar
peserta didik
D.
Manfaat
Penulisan
Manfaat yang diperoleh dalam penulisan
makalah ini adalah memberikan alternative yang cepat dan tepat untuk
melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh dimasa covid-19 sebagai jawaban atas
permasalahan yang dihadapi
Terwujudnya proses pembelajaran jarak
jauh yang efektif dan efisien dalam menghadapi pelaksanaan Belajar dari Rumah
Sebagai bahan referensi untuk dapat
dikembangkan di sekolah lain yang memiliki kultur dan geografis yang hampir
sama dengan kondisi di SMPN 1 Ngamprah
Dapat diakses oleh sebagian besar
peserta didik di SMPN 1 Ngamprah, mengingat media radio termasuk media
pembelajaran jarak jauh yang terbilang ekonomis, sebab tidak membutuhkan pulsa
atau quota untak dapat mengoperasikannya selain
taraf ekonomi sebagian besar masyarakat yang menyekolahkan anaknya di
SMPN 1 Ngamprah terbilang rendah.
BAB
II
LANDASAN
TEORI DAN ANALISIS MASALAH
A. Perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh
di masa covid-19
Peran
strategis kepala sekolah dalam pengambilan keputusan akan menentukan dampak
yang sangat besar bagi perkembangan sekolah, dalam situasi sesulit apapun
tindakan kepala sekolah dalam mengambil keputusan yang tepat sangatlah penting,
Pada
akhir tahun pelajaran 2019/2020 dunia pendidikan dihadapkan pada keadaan yang
serba tidak menentu akibat merebaknya wabah virus corona atau lebih dikenal
dengan covid-19. Saat itu kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan
berbagai regulasi untuk menghadapinya, tidak terkecuali di satuan pendidikan
harus dapat merespon dengan baik.
Sebagai
wakasek kurikulum penulis menyikapi keadaan tersebut dengan membuat berbagai
perencanaan baik untuk menghadapi kegiatan akhir tahun maupun untuk menghadapi
kegiatan awal tahun pelajaran,
Persiapan
menghadapi kegiatan akhir tahun pelajaran diawali dengan dikeluarkannya SE
Mendikbud RI No. 4 tahun 2020 diataranya mengatur tentang keputusan untuk
melaksanakan proses kelulusan kelas 9 . salah satu point penting yang tertuang
didalam Surat edaran tersebut adalah kelulusan peserta didik SMP ditentukan
oleh rata rata nilai rapor semester 1 sampai dengan semester 5 , karena ujian
nasional dan ujian sekolah tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka.
Ketentuan lain Ujian Nasional dinyatakan dibatalkan,
ujian sekolah hanyak dapat dilaksanakan melalui penugasan, tes daring dan
portofolio. Berdasarkan ketentuan tersebut penulis mempengaruhi rekan guru dalam penentuan kelulusan cukup
dengan mempertimbangkan nilai rata-rata rapor semester 1 sampai dengan semester
5 saja tanpa ada penugasan, portofolio dan tugas lainnya, dalam hal ini kepala
sekolah, dan semua rekan guru menyetujui karena pertimbangan perlengkapan untuk
pencegahan penanganan covid-19 belum terpenuhi secara maksimal.
Perencanaan
yang sudah dibuat untuk melaksanakan Ujian Nasionalpun berubah haluan dengan
membuat proses kelulusan sesuai dengan petunjuk surat edaran tersebut. Kecuali
untuk beberapa mata pelajaran yang sudah melaksanakan ujian praktek digunakan
sebagai pelengkap dalam penentuan nilai kelulusan.
Kegiatan
awal tahun pelajaran 2020/2021 dilakukan dengan pertama menyusun program
Kurikulum sekolah (KTSP Sekolah) yang struktur penyusunannya sangat berbeda
dengan Kurikulum sekolah yang dibuat sebelumnya. Dalam penyusunan Kurikulum
sekolah penulis menggerakan rekan guru dengan membentuk tim pengembang
kurikulum sekolah dan mendapat persetujuan dari kepala sekolah dengan membuat
SK Tim Pengembang Kurikulum.
Kurikulum
sekolah disusun sesuai dengan konsep pembelajaran jarak jauh, diantaranya KI/KD
yang direkomendasikan berdasarkan keputusan Kepala Balitbang dan Perbukuan No 018/H/KR/2020 tentang KI/KD
pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas untuk kondisi khusus yang
ditetapkan pada tanggal 5 agustus 2020, yang didalamnya terdapat pemangkasan
materi di sesuaikan dengan keadaan khusus untuk pembelajaran jarak jauh.
B. Strategi
PJJ melalui siaran Radio
Sesuai dengan pedoman pelaksanaan Belajar di rumah
yang ditetapkan dalam Surat Edaran Sesjen No. 15 tahun 2020 tentang
penyelenggaraan Belajar Dari Rumah di masa darurat Covid-19, dalam BAB 1
dijelaskan Tujuan, Prinsip, Metode Dan Media Pelaksanaan
Belajar Dari Rumah,
Tujuan
belajar di rumah adalah memastikan pemenuhan peserta didik untuk mendapat
pelayanan pendidikan selama darurat covid-19, melindungi warga satuan
pendidikan dari dampak buruk covid-19, mencegah penyebaran dan penularan
covid-19 dan memastikan dukungan pemenuhan psikososial bagi pendidik, peserta
didik dan orang tua siswa. Lebih lanjut pada BAB 1 Sub B dijelaskan metoda dan
media pelaksanaan Belajar Dari Rumah dibagi kedalam dua pendekatan yaitu, 1
Daring dan 2. Luring atau kombinasi antara daring dan luring. Pendekatan daring
adalah pembelajaran dengan menggunakan gawai atau laptop melalui beberapa
portal dan aplikasi pembelajaran daring/online. Sedangkan media dan
pembelajaran dengan pendekatan luring adalah BDR dilaksanakan melalui televisi,
Radio, modul belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak dan alat peraga
dan media belajar benda yang berasal dari lingkungan sekitar.
Panduan
Pelaksanaan Belajar Dari Rumah ditegaskan dalam BAB II sub bab A Nomor 5 e
bagian 2) tentang pelaksanaan Pembelajaran menggunakan media radio penyiaran
dapat dilakukan dengan cara membagikan jadwal siaran dengan melakukan siaran
secara interaktif mengenai materi pembelajaran sesuai dengan materi yang di
sederhanakan menurut keputusan Kepala Balitbang dan perbukuan no. 018/H/KR/2020
tentang KI/KD yang dilaksanakan dalam kondisi khusus.
Strategi
pembelajaran Jarak Jauh yang dilaksanakan di SMPN 1 Ngamprah dengan mengembangkan
kemampuan guru melakukan siaran secara
langsung sebagai penyiar untuk menyampaikan materi pelajaran dengan sesekali
mengkombinasikan dengan moda daring seperti google
form untuk melalukan absen, tugas harian, penilaian harian serta Penilaian
tengah semester, moda kombinasi dengan daring hanya dilakukan oleh sebagian
guru yang sudah dapat menguasai penggunaan aplikasi online dan untuk sebagian
guru menggunakan modul pembelajaran dan lembar kerja untuk mendukung dan
mengukur tingkat ketercapaian materi yang disampaikan.
Pengaturan
siaran dilakukan dengan durasi waktu 45 menit untuk satu mata pelajaran
pertingkat, misalnya mata pelajaran PPKn untuk semua kelas 9 secara
paralel dari kelas 9A sampai dengan
kelas 9K dengan demikian satu mata pelajaran dilaksanakan tiga kali pertemuan
untuk tingkat kelas 7, 8 dan 9 sehingga pembagiannya 11 mata pelajaran kali 3
tingkat menjadi 33 alokasi waktu kali 45
menit. Maka dibuatlah jadwal untuk 5 hari waktu siaran dari senin sampai dengan
hari jum at. Jadi setiap hari bisa 4 sampai dengan 5 alokasi waktu untuk
tingkat yang berbeda Jadwal terlampir
C.
Pengelolaan PJJ melalui siaran Radio
Untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh melalui Radio penulis
melakukan pemberdayaan
terhadap semua potensi yang dimiliki oleh sekolah dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki oleh warga sekolah. Pertama membentuk
tim pengelola siaran radio terdiri dari :
NO |
NAMA |
JABATAN |
RINCIAN TUGAS |
1 |
Drs
H SudarmantoM.M.Pd |
Penanggung
Jawab |
Bertanggung
jawab terhadap seluruh aktifitas penyiaran baik sisi teknis maupun konten
siaran |
2 |
Budi Ruhiat, M.Pd |
Ketua
|
Melakukan
pengadaan teknis dan menyampaikan laporan kepada kepala sekolah tentang
seluruh kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan PJJ |
3 |
Enang
Saepudin S.Pd |
Sekertaris
|
Melengkapi
dokumen dan pencatatan beserta perizinan siaran |
4 |
Ani
Sutisni |
Bendahara
|
Menyiapkan
dana untuk pengadaan dan pemeliharaan peralatan serta operasional siaran |
5 |
H Mahfudin Sugandi < S.Pd, M.M.Pd Budi
Ruhiat , M.Pd |
Penanggung
Jawab Siaran |
Membuat
pemetaan jadwal siaran, melakukan koordinasi dengan semua guru sebagai
penyiar dan mengkoordinir kesulitan dilapangan terkait konten penyiaran.
Membuat jadwal operator dan jadwal teknisi |
6 |
Soni
Wahyuni , S.Pd |
Penanggung
jawab teknis |
Bertanggung
secara teknis tentang peralatan perangkat radio serta teknis pemeliharaan |
7 |
Aam
Muh Jamhur, S.Pd, M.M.Pd |
Penanggung
jawab peralatan Studio siaran |
Menyediakan
tempat dan sarana pendukung studio siaran |
8 |
Emuh
Sulaeman , S.Pd |
Koordinator
Operator |
Mendampingi
penyiar (guru) yang melakukan siaran dan menangani kendala teknis penyiaran |
9 |
Nursyam
A S.Pd |
Operator
Siaran |
Membantu
tugas coordinator operator dalam mendampingi penyiar |
Langkah
berikutnya dalam pengelolaan PJJ melalui siaran radio penulis membagi tugas tim
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dari mulai pemasangan engine radio, penentuan gelombang siaran dilakukan
berdasarkan beberapa pertimbangan dari teknisi yang sudah berpengalaman
memasang perangkat radio siaran, secara umum gelombang siaran terbagi menjadi
dua bagian; pertama gelombang radio komersial, kedua gelombang radio komunitas,
untuk kepentingan sekolah memilih untuk memakai radio komunitas karena system perizinan
lebih sederhana. Pemasangan antene pemancar sampai dengan perangkat
pendukung computer mixer audio dan peralatan pendukung lainnya selesai
dilakukan dilanjutkan dengan penyusunan jadwal siaran, jadwal operator dan
jadwal teknisi serta menyusun daftar hadir pemateri/ penyiar dalam hal ini guru
mata pelajaran yang dilanjutkan dengan
rapat koordinasi dan mendengarkan laporan dari masing masing anggota tim dalam
melaksanakan tugas masing masing.
Setelah
berjalan satu bulan dilakukan langkah evaluasi untuk mengetahui kekurangan
kekurangan selama melaksanakan pembelajaran Jarak Jauh melalui radio. Hasil
dari evaluasi yang dilakukan teridentifikasi beberapa hal yang perlu untuk
dilengkapi diantaranya fasilitas ruangan studio belum dilengkapi dengan kursi
tamu, mengingat sejak awal penyiaran sudah dikunjungi oleh beberapa sekolah
yang melakukan studi banding ke SMPN 1 Ngamprah diantaranya SMPN 1 Cisarua SMPN
5 Padalarang , Kunjungan dari IKIP Siliwangi dan beberapa tamu yang sengaja
ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh yang dilakukan
oleh SMPN 1 Ngamprah dalam melaksanakan peserta Didik Belajar Dari Rumah.
Hasil
evaluasi lainnya diperlukan mik untuk siaran yang lebih baik sehingga dapat
menghasilkan suara yang lebih jernih diterima oleh peserta didik di rumah
masing masing. Dari sisi artistic studio perlu dilengkapi dengan peredam suara ,
dan accesoris lainnya, namun hal ini belum dapat terpenuhi seluruhnya.
D.
Pelaksanaan pembelajaran daring dan
luring di SMPN 1 Ngamprah
Surat
Edaran sekertaris jenderal No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah dalam masa darurat
penyebaran corona virus disease-19, sebagai panduan dalam melaksanakan
penyelenggaraan Belajar dari rumah, setiap satuan pendidikan diberikan
kebebasan untuk melaksanakan Penyelenggaraan Proses belajar dari rumah sesuai
dengan kondisi sekolah, kemampuan sekolah dan respon peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Kondisi
sekolah dan kemampuan sekolah yang dimaksud adalah dilihat dari sisi geografis
sekolah terhadap rumah tempat tinggal peserta didik sedangkan kemampuan sekolah
adalah kemampuan untuk mengelola pembelajaran jarak jauh, dan kemampuan sumber
daya manusia serta sumberdaya sarana pendukung
Respon
peserta didik dalam mengikuti
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh adalah
ketersediaan media yang digunakan oleh peserta didik untuk dapat mengikuti
pembelajaran jarak jauh baik peralatan maupun kemampuan pendukung lainnya.
Rekomendasi
dari pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh di satuan pendidikan
dapat dilakukan secara daring dan luring, berdasarkan hasil survai yang
dilakukan oleh sekolah tentang kepemilikan Handphone sebagai media pembelajaran
jarak jauh hanya sekitar 65% – 70% dan ketika dalam survai lebih spresifik
dengan pertanyaan memiliki handphone
dan quota , maka prosentasenya semakin menurun yaitu kurang dari 50%,
Berdasarkan
pertimbangan tersebut dan kemampuan sekolah baik dari sisi sumber daya manusia
dan sumber daya sarana pendukung, respon peserta didik dan letak geografis
peserta didik ke sekolah akhirnya mengambil keputusan untuk melaksanakan PJJ
melalui radio atau dilakukan secara luring, karena dalam pedoman BDR disebutkan
bahwa Radio adalah sebagai media alternative PJJ termasuk klasifikasi PJJ
secara luring.
Pembelajaran
Jarak Jauh menggunakan media radio ini merupakan induk pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh, untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh menggunakan media radio di
kombinasikan dengan berbagai aplikasi online, seperti googleclasroom, google
form, quizziz, zoom meeting dan aplikasi online lainnya, hal ini tidak
merupakan suatu keharusan, karena mempertimbangkan kemampuan gurunya juga,
karena tidak semua guru menguasai berbagai aplikasi online, adapaun kombinasi
yang dilakukan dengan membuat media pembelajaran lainnya seperti Lembar Kerja
ataupun dengan cara menggunakan kurir untuk menyampaikan tugas kepada guru mata
pelajaran dis ekolah dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan.
Jadi
pelaksanaan pembeajaran jarak jauh secara daring dan luring dapat dilaksanakan walaupun
dalam perjalanan banyak sekali menemui kesulitan dan hambatan karena sebelumnya
tidak pernah terpikirkan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh, tetapi
disisi lain keadaan seperti ini memotivasi sebagian guru untuk dapat lebih
mengembangkan kemapuan dalam mempelajari dan menggunakan aplikasi online.
E.
Hambatan dalam melaksanakan Pembelajaran
Jarak jauh
Ketika
kita dihadapkan dalam kondisi yang baru dan tidak biasa, biasanya tidak mudah
untuk beradaptasi, bahkan sebagian besar memiliki pemikiran sulit untuk keluar
dari zona nyaman, yang sudah biasa dilakukan, demikian juga dengan keadaan yang
dialami oleh guru-guru di SMPN 1 Ngamprah tidak mudah untuk melaksanakan
pembelajaran jarak jauh yang sebelumnya
belum pernah dilakukan. Walaupun sekolah sudah memberikan fasilitas untuk
melakukan pembelajaran jarak jauh melalui radio, berbagai hambatan dan
tantangan menghadang di depan mata diantaranya
1. Sulitnya
memantau perkembangan kemampuan peserta didik
2. Sulit
untuk memastikan apakah siswa tersebut mengikuti siaran radio dengan baik atau
tidak
3. Ketika
harus melakukan absen secara online, dengan berbagai keterbatasan yang dialami
peserta didik, guru tidak bisa memastikan keterlibatan peserta didik dalam mengikuti
siaran radio.
4. Guru
mengalami kesulitan Untuk memberikan penilaian secara objektif
Upaya yang dilakukan untuk menghadapi
hambatan tersebut adalah, sekolah melakukan survai secara online untuk
memastikan keikutsertaan siswa dalam mengikuti siaran radio, pelaksanaan survai
dilakukan sebulan sekali.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemampuan
menghadapi masalah dengan memberikan solusi yang tepat perlu dikuasai oleh
seorang pemimpin, agar dapat mengambil keputusan yang tepat harus dibekali oleh
keterampilan, diantaranya keterampilan 4 M yaitu Mempengaruhi, Mengembangkan, Menggerakan
dan Memberdayakan.
Untuk
situasi darurat masa covid-19 sekarang ini inovasi dan strategi yang tepat
sangat diperlukan untuk menyiasati terlaksananya pembelajaran jarak jauh.
Karena proses pembelajaran harus tetap dilaksanakan, peserta didik harus tetap
mendapat pelayanan pendidikan sebagai mana mestinya walaupun tidak dilaksanakan
secara tatap muka di kelas.
Radio
Siaran merupakan salah satu alternative dalam melaksanakan Pembelajaran jarak
jauh terutama untuk dilaksanakan pada situasi dan kondisi di SMPN 1 Ngamprah,
pertama secara geografis lokasi SMPN 1 Ngamprah merupakan dataran yang sangat
cocok untuk dapat dijangkau oleh signal Radio FM, kedua lokasi peserta didik
sebagian besar berada dilingkungan sekolah karena proses PPDB sudah
melaksanakan system zonasi. Ketiga terdapat sumber daya manusia yang memiliki
pengalaman dalam hal pengoperasian radio siaran, keempat peralatan untuk dapat
melakukan Pembelajaran Jarak Jauh melalui radio sebagian tersedia tinggal
melengkapi beberapa bagian yang rusak karena sebelumnya di SMPN 1 Ngamprah
pernah memiliki radio siaran untuk kegiatan ektrakurikuler broadcasting.
Berdasarkan
keempat pertimbangan inilah ketika dituntut untuk melakukan proses pembelajaran
Jarak Jauh diputuskan untuk menggunakan media radio. Pelaksanaan pembelajran
melaui media radio ini tidak dapat dilakukan hanya dengan siaran radio saja
namum mengkolaborasikan dengan media lain untuk melengkapi pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh atau dikenal dengan system luring dan daring.
Dalam
menghadapi keadaan seperti sekarang ini semua unsur sekolah dituntut kerja sama
yang optimal agar dapat mewujudkan hasil pembelajaran yang maksimal, bukan
hanya guru-guru dalam menyampaikan materi pelajaran, peran kepala sekolah
sebagai manager sangatlah menetukan dan dukungan dari staff Tata Usaha
sangatlah penting agar proses pembelajaran dapat berjalan secara lancar.
Termasuk keterlibatan orang tua peserta didik dalam membimbing anak anaknya di
rumah agar dapat mengikuti siaran radio dan ikut membimbing mengerjakan tugas
tugas yang harus dikerjakan oleh anaknya di rumah. Sebab tanpa ada peran serta
dari orang tua kepada anak anaknya dirumah upaya yang dilakukan oleh sekolah
sangat kurang bermanfaat, sebab guru di sekolah tidak mampu melakukan
pemamtauan sebara langsung kepada peserta didik.
B.
Rekomendasi
Berdasarkan
kesimpulan diatas ada beberapa rekomendasi terkait pelaksanaan Pembelajaran
Jarak jauh yang dilakukan di SMPN 1 Ngamprah diantaranya adalah :
1. Kerja
sama yang antara guru dan peserta didik di rumah dalam menindak lanjuti
pembelajaran pasca siaran radio
2. Kesadaran
yang tinggi dari peserta didik untuk dapat mengikuti siaran radio karena sulit
untuk melakukan pemantauan secara langsung.
3. Diperlukannya
angket pemamtauan untuk melihat sejauhmana tingkat keberhasilan proses
Pembelajaran Jarak Jauh yang dilakukan.
4. Kerja
sama antara guru mata pelajaran
5. Keterlibatan
orang tua peserta didik dalam membimbing dan mengarahkan anaknya di rumah agar
dapat mengikuti pembelajaran dengan sebaik baiknya
Daftar Pustaka
Surat
Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19
Surat
Edaran Sekertaris Jenderal Kemdikbud No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa
darurat penyebaran Covid-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar