Budiruhiat
TUGAS
SUKU
SOAMI DITINJAU DARI NILAI BUDAYA MASYARAKAT
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Sosiologi dan Antropologi
Dosen
: Prof. Dr. Endang Komara M.Si
Budi
Ruhiat
NPM
: 11870117
PROGRAM
PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PASUNDAN
CIMAHI
2012
DAFTAR ISI
1. Kata
Pengantar
2. Daftar
Isi
3. BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
B. Rumusan
masalah
C. Sistematika
penulisan
4. BAB
II PEMBAHASAN
A. Suku
soami ditinjau dari Human Nature
B. Suku
Soami ditinjau dari man Nature Human
C. Suku
soami ditinjau dari activity
D. Suku
soami ditinjau dari time
E. suku Soami ditinjau dari orientation
5. BAB
III KESIMPULAN
6. DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang masalah
Antropologi adalah
salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu
etnis tertentu. Antropologi lahir dari ketertarikan orang eropa yang melihat
ciri – ciri fisik , adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di
Eropa. Menurut Koentjaraningrat antropologi merupakan ilmu yang berusaha
mencapai pengertian atau pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka
warna, bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya.
Secara makro
antropologi dibagi kedalam dua bagian yaitu antropologi fisik dan antropologi
budaya
1. Antropologi
fisik adalah antropologi yang menelaah manusia sebagai mahluk fisik yang tumbuh
dan berkembang hingga terjadi keanekaragaman mahluk manusia menurut ciri – ciri
tubuh atau fenotipe seperti warna kulit, , warna dan bentuk rambut, tengkorak,
bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, dan bentuk tubuh serta ciri – ciri
genotype seperti golongan darah. Para ahli antropologi berusaha
merekonstruksikan munculnya manusia dan perkembangan selanjutnya melalui proses
evolusi kemudian mengelompokan kedalam berbagai golongan tertentu berdasarkan
ciri – ciri tubuh hingga diketahui penyebab terjadinya variasi manusia
2. Antropologi
budaya sangat berkaitan dengan penelaahan tentang hal hal yang berhubungan
dengan kebudayaan seperti ilmu pengetahuan, bahasa, kepercayaan, hukum, agama,
kebiasaan, music, dan larangan – larangan. Kebudayaan ini merupakan konsep yang
sangat penting untuk memahami antropologi. Secara umum subdisiplin antropologi
yang berhubungan dengan kebudayaan manusiaini antara lain arkeologi,
antropologi linguistic, dan etnologi.
Menurut
koentjaraningrat perkembangan antropologi dibagi menjadi empat fase yaitu :
1. Fase
pertama sebelum tahun 1800 – an
2. Fase
ke dua tahun 1800 – an
3. Fase
ke tiga awal abad ke 20
4. Fase
ke empat awal tahun 1930 an
Pada
fase ini antropologi berkembang pesat. Perang Dunia ke II membawa banyak
perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar Negara – Negara di
dunia kepada kehancuran total . kehancuran ini menghasilkan kemiskinan,
kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung. Sasaran penelitian para
ahli antropologi sejak tahun 1930 tidak lagi hanya suku bangsa primitive yang
tinggal di benua Eropa saja seperti suku pedesaan di Eropa ( soami, Flam, Lapp,
Albania, Irlandia,penduduk pegunungan sierra dan lain – lain ) tetapi suku lain
didaerah lain yang ditinjau dari sudut pandang keragaman fisiknya,
masyarakatnya dan kebudayaannya.
Pada
fase ini tujuan ilmu antropologi dibagi menjadi dua yaitu : tujuan akademik dan
tujuan praktis. Tujuan akademik dengan maksud untuk mempelajari pengertian
tentang mahluk manusia pada umumnya dengan melihat keragaman, bentuk fisik,
masyarakat dan kebudayaannya. Sedangkan tujuan praktisnya adalah mempelajari
manusia dalam keragaman masyarakat suku bangsa guna membangun suku bangsa itu.
Salah
satu teori dalam antropologi adalah teori “orientasi nilai budaya” yang
dikemukakan oleh kluckhohn dalam bukunya yang berjudul variations in value
orientation tahun 1961 . menurut teori ini soal – soal yang paling tinggi nilainya
dalam hidup manusia dalam tiap kebudayaan ada lima yaitu :
1.
Soal Human Nature ( Makna hidup manusia)
2.
Man – nature ( makna dari hubungan
manusia dengan alam sekitarnya)
3.
Soal Time ( yaitu persepsi manusia
mengenai waktu )
4.
Soal activity ( yaitu masalah makna dari
pekerjaan, karya dan amal dari perbuatan manusia )
5.
Soal relational ( hubungan manusia
dengan sesame manusia )
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian tersebut, penulis mencoba memahami hubungan suku bangsa soami yang ada
di pedesaan Eropa dengan konsep teori orientasi nilai budaya yang disampaikan
oleh kluckhohn dalam rumusan masalah berikut ini
1. Bagaimana
hubungan suku Bangsa Soami ditinjau dari
teori orientasi nilai budaya masyarakat
2. Apakah
tujuan dipelajarinya Antropologi bagi kehidupan manusia
C.
Sistematikan penulisan
Dalam
penyusunan makalah penulis menyusun berdasarkan
sistematika berikut ini :
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
B.
Rumusan masalah
C.
Sistematika penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Suku soami ditinjau dari Human Nature
B.
Suku Soami ditinjau dari man Nature
Human
C.
Suku soami ditinjau dari activity
D.
Suku soami ditinjau dari time
E.
suku
Soami ditinjau dari orientation
BAB
III KESIMPULAN
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan suku bangsa soami ditinjau
dari teori orientasi nilai budaya yang dikemukakan oleh kluckhohn adalah
sebagai berikut :
A. suku
bangsa Soami ditinjau dari human nature adalah dalam kaitannya dengan makna
hidup manusia bagi beberapa kebudayaan yang menganggap bahwa hidup itu adalah
sumber keprihatinan dan penderitaan maka kemungkinan variasi konsepsi orientasi
nilai budayanya dirumuskan oleh kluchkohn dengan kata “ evil “ . sebaliknya
dalam banyak kebudayaan menganggap hidup itu adalah sumber kesenangan dan
keindahan , dirumuskan dengan kata “ good “.
B. Suku
bangsa soami ditinjau dari man – nature atau hubungan manusia dengan alam
sekitarnya , banyak kebudayaan yang mengkonsepsikan alam sedemikian rupa dasyat
dan sempurna sehingga manusia sepatutnya tunduk saja kepadanya ( subjecation to
nature ) . namun terdapat juga kebudayaan yang mengajarkan kepada warganya .
sejak usia dini walaupun alam bersifat ganas dan sempurna , namun nalar manusia
harus mampu menjaga rahasia – rahasianya untuk menaklukan dan memanfaatkannya
guna memenuhi kebutuhan ( mastery over nature ) juga terdapat pula alternative
lain yang menghendaki hidup selaras dengan alam ( harmony with nature ) , suku
saomi berpandangan banhwa sudah selayaknya manusia hidup itu harus selaras
dengan alam dan memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan secara bijaksana
tanpa merusak alam tetapi selalu menjaga keseimbangan alam untuk kelestarian
dan kelangsungan alam agar dapat dirasakan oleh generasi berikutnya.
C. Suku
Soami dalam kaitannya dengan Time ( waktu ) ada kebudayaan yang mementingkan
massa sekarang ( present ) , sementara banyak pula yang berorientasi ke masa
depan ( future ) , kemungkinan besar untuk tipe pertama adalah pemboros
sedangkan untuk tipe kedua adalah tipe masyarakat yang hemat . layaknya suku
bangsa