Kamis, Maret 07, 2019

ANALISIS GUPRES DAN PRESGUR

GURU BERPRESTASI DAN PRESTASI GURU
Setiap tahun perhelatan dan pemilihan serta kompetisi Guru Berprestasi selalu digelar dan dijadikan ajang untuk meraih prestasi yang paling tinggi sebagai pengabdi pendidikan. setiap bergulirnya kompetisi ini dari mulai tingkat sub rayon , tingkat kabupaten  - tingkat provinsi dan tingkat nasional selalu menyisakatan tanda tanya yang besar terutama bagi kemajuan dunia pendidikan.

Seperangkat instrumen disiapkan, berbagai kriteria ditetapkan untuk menjaring guru yang berprestasi sesuai tingaktannya dari mulai sub rayon sampai tingkat nasional.
diantara kriteria yang ditetapkan dikatakan guru memiliki prestasi jika mengikuti sebareg kegiatan diluar tugas mengajar sebagai guru dalam bentuk sertifikat dan piagam penghargaan. sementara dalam pengamatan guru profesional itu tidak pernah meninggalkan anak didiknya apalagi dengan tuntutan kurikulum 2013  sepertinya tak ada waktu yang boleh dikosongkan atau untuk tidak hadir di kelas apalagi mengacu pada buku guru dari setiap mata pelajaran yang demikian padat nya agenda guru untuk dapat diselesaikan sesuai target yang diharapkan. jika tuntutan sering mengikuti seminar dan berbagai pelatihan artinya memiliki seabreg sertifikat dan piagam dengan banyak waktu meninggalkan kelas. tapi itulah kenyataan yang sudah menjadi kesepakatan. bahwa guru berprestasi itu guru yang sering mengikuti berbagai kegiatan. disamping tidak dipungkiri sekarang ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat terpilih menjadi guru berprestasi seperti mampu menciptakan karya inovatif dalam proses pembelajaran. 

jika semua persyaratan dan kriteria terpenuhi dan dapat menyingkirkan saingan maka terpilihlah seorang menjadi guru berprestasi tingkat Sub-Rayon- Tingkat Kabupaten/Kota - Provinsi dan tingkat nasional sehingga mendapat penghargaan dari pemerintah dalam bentuk anugrah untuk guru yang berprestasi dengan imbalan uang pembinaan bonus jalan jalan ke luar negeri ataupun bentuk penghargaan lainnya. dan dinobatkan sebagai guru berprestasi .  

ketika sudah disandang gelar sebagai guru yang berprestasi maka kembalilah ke sekolah untuk menjalankan tugas dan pengabdiannya sebagai guru di sekolah dengan segala rutinitas dan pekerjaan yang sebenarnya menuntut seorang guru berprestasi tersebut untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikan inovasinya di sekolah dan seharusnya dapat mengimbaskannya kepada guru yang lainnya dalam bentuk pendampingan atau apapun istilahnya yang penting dapat mengimbaskan ilmunya kepada sesama guru dan menularkannya kepada sekolah lain. sehingga guru berprestasi dapat dijadikan rujukan teladan dan contoh bagi guru lainnya. sehingga dapat memajukan dan menginspirasi guru yang lain. 

kenyataan yang terjadi setelah guru berprestasi terpilih menjadi yang terbaik dalam kompetisi pemilihan guru berprestasi, kegiatan diluar nya semakin banyak karena banyak undangan untuk memberikan materi atau menjadi narasumber keberbagai daerah terlebih ke luar daerah yang membutuhkan waktu yang lama sehingga meninggalkan kelas dan siswanya semakin sering. Kenyataan yang lebih menyedihkan sebagian besar guru berprestasi diberikan penghargaan untuk menduduki tugas dan jabatan diluar tugas sebagai guru, seperti dipromosikan jabatannya atau dialih tugaskan untuk mendapatkan tugas yang baru yang sama sekali berbeda dengan kompetisi yang dilakukan yaitu guru berprestasi. 

terlintaslah dalam benak sebenarnya lebih baik mengejar predikat guru berprestasi atau lebih baik mengejar predikat  prestasi Guru dengan segudang pengabdian tanpa mendapatkan penghargaan hadiah apalagi jalan jalan keluar negeri. karena hakekat guru adalah menjadi teladan bagi siswanya. 
apalagi sekarang program Penguatan Pendidikan Karakter menjadi salah satu program yang sedang gat giatnya di laksanakan. entah apa dan siapa yang salah yang pasti desain kompetisinya yang harus diganti model dan caranya sehingga guru berprestasi itu betul betul menjadi prestasi guru. 


7 maret 2019 
budiruhiatblogspot.com